Pemanfaatan lahan di daerahpedesaan didominasi oleh kegiatan pertanian. Hanya sebagian kecil lahan yang dimanfaatkan untuk permukiman. Kondisi yang berbeda terjadi di kota sebagian besar lahannya dimanfaatkan untuk permukiman dan fasilitas lainnya. Walaupun demikian, sering dengan bertambahnya jumlah penduduk di pedesaan, maka lama kelamaan areal pertanian di pedesaan berubah fungsi menjadi areal permukiman.
Masalahnya kemudian muncul ketika pembangunan permukiman tersebut harus mengorbankan lahan pertanian yang relatif subur yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian penduduk. Di sinilah terjadi konflik kepentingan antara kepentingan untuk memenuhi kebutuhan ruang bermukim dengan kebutuhan akan pangan yang juga tidak kalah pentingnya. Biasannya kebutuhan untuk permukiman mengalahkan kebutuhan untuk pangan, sehingga lahan peertnian di pedesaan adalah bergesernya lahan pertanian secara terus menerus berubah menjadi lahan permukiman.
Akibat dari semakin berkurangnya lahan pertanian di pedesaan adalah bergesernya lahan pertanian ke wilayah yang seharusnya dijadikan wilayah konservasi, yaitu hutan. Pembukaan hutan untuk pertanian merupakan pilihan yang terpaksa dilakukan oleh petani yang sudah tidak memiliki lahan pertanian berkembangnya permukiman. Dampak lainnya adalah sebagian petani harus mengganti mata pencahariannya menjadi bidang nonpetanian dengan pergi ke kota sebagai buruh kasar atau pedagang.
Berkembangnya kota kewilayah pedesaan sekiranya juga menjadi sumber masalah. Lahan-lahan pertanian yang subur terpaksa beralih fungsi menjadi permukiman bagi pendudukyang tidak dapat tinggal di kota. Sebagian penduduk memilihtinggal di desa sekitar kota dengan berbagai alasan, seperti harga tanah yang lebih rendah, luas lahan yang masih besar, dan kondisi lingkungan yang masih baik,. Seringkali, warga kota yang membangun permukiman di daerah pedesaan sekitarnya memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang tidak sejalan dengan penduduk desa. Akibatnya, kadang timbul konflik sosial akibat perbedaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar