Industri yang ditempatkan di daerah pasaran merupakan industri yang menggunakan bahan baku atau bahan mentah yang mudah diperoleh atau didatangkan. Misalnya,industri perakitan, industri makanan, dan industri pakaian.
Beberapa jenis industri mungkin bisa saja ditempatkan di manapun (foot-lose industri). Namun demikian, jenis industri seperti ini umumnya akan memilih daerah pasaran bagi lokasinya. Misalnya industri makanan, idustri minuman, industri kulit (sepatu) dan industri pakaian.
Pemilihan lokasi industri di negara-negara maju, seperti di Eropa maupun di Amerika Utara, umumnya menunjukan tiga hal. Pertama, daerah tersebut merupakan sumber bahan baku tertama biji besi. Kedua, daerah tersebut merupakan daerah sumber energi terutama batu bara. Ketiga daerah tersebut juga merupakan daerah pasaran. Di indonesia, saat ini penempatan dan lokasi indusri cenderung ke daerah pasaran.
Selain memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi industri seperti diuraikan sebelumnya, perlu juga dilakukan analisis atau kajian lapangan yang memperhitungkan faktor geografis. Beberapa faktor geografis yang dikaji sehubungan dengan pemilihan lokasi industri tersebut adalah kondisi geologi, geomorfologi, tanah air, dan iklim.
Dengan memperhatikan faktor-faktor gografis, diharapkan penentuan lokasi industri dapat dilakukan dengan lebih akurat. Misalnya, pak budi adalah seorang infestor yang akan menanamkan modalnya di sebuah wilayah X. Namun, sebelumnya pak budi harus memutuskan bidang yang akan ia kembangkan, apakah pertanian atau idustri. Untuk menentukan bidang tersebu, pak budi dan sejumlah konsultan mengadakan analisis lapangan. Setelah melakukan analisis lapangan, ia menemukan bahwa daerah X merupakan wilayah yang secara geologis tersusun dari batuan kapur. Dengan sendirinya tanah di wilayah ini didominasi oleh tanah kapur. Investor tersebut juga menemukan bahwa kondisi gomorfologi wilwyah ini berbukit dan bergelombang. Curah hujan di wilayah ini relatif rendah, dengan demikian persebaran air tanah dan air permukaannya pun relatif terbatas. Setelah mengkaji analisis lapangan, akhirnya Pak Budi memutuskan untuk menanamkan modalnya dalam bidang industri. Karena wilayah X sangat kaya akan kapur, Pak Budi memutuskan untuk membangun pabrik semen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar