Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kemajemukan, misalnya dalam cara pandang, adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan, serta kebutuhan hidupnya. Setiap manusia juga mempunyai watak yang berbeda-beda. Ada yang keras, halus, sabar, atau pemarah. Dari keseluruhan sifat-sifat yang dimiliki manusia ada yang bersifat negative dan positif.
Kondisi wilaya yang tersebar diberbagai Negara, pulau, yang terpencar-percar akan menimbulkan perbedaan adat, kebudayaan, suku bangsa, agama struktur sosial, serta berbagai kepentingan.
Dari kenyataan itu, masyarakat cenderung lebih menyukai hidup secara berkelompok yang yang diikat atas dasar persamaan-persamaan. Misalnya, orang jawa memiliki iktan yang kuat terhadap daerah dan kbudayaannya. Begitu pula orang Sunda, Bugis, Batak, atau Minang. Orang beragama islam akan memiliki ikatan yang kuat terhadap sesama muslim karna keislamannya. Begitu pula orang beragama Kristen,Katolik,hindu, dan Budha. Ikatan primordial semacam itu yang diperkuat dengan sentiment Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA) akan berbahaya karena jika tidak terkendali dapat menimbulkan potensi konflik yang basar.
di Indonesia konflik SARA pernsh terjadi , misalnya di Ambon, Poso, dan Sambas. Konflik yang terjadi karena masalah politik juga sudah banyak yang terjadi di Indonesia. Misalnya, pemberontakan DI/TII (di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh), pemberontakan kapten Andi Abdul Aziz (di Sulawesi Selatan), pemberontakan PKI di Madiun, pemberontakan PRRI, pemberontakan Permesta, Republik Maluku Selatan (RMS) Gerakan Papua Merdeka (GAM). Konflik-konflik ini merupakan konflik dalam skala besar.